TELAGA SEMAR SETO
Telaga Semar di Bantul sebenarnya merujuk pada Rawa Kali Bayem, yang terletak di Sidorejo, Kasihan, Bantul, dan memiliki sejarah sebagai telaga yang diubah menjadi bendungan pada masa Sri Sultan Hamengkubuwono ke-7, berfungsi sebagai irigasi, hingga akhirnya kembali menjadi telaga setelah tanggulnya jebol pada tahun 2004.
1. Awalnya Telaga:
Tempat ini awalnya adalah sebuah telaga.
2. Perubahan Menjadi Bendungan:
Sekitar tahun 1890, pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwono ke-7, telaga tersebut diubah menjadi bendungan untuk melengkapi Pesanggrahan Ambarbinangun dan sebagai sarana irigasi.
3. Perbaikan oleh Pemerintah Hindia Belanda:
Pemerintah Hindia Belanda kemudian memperbaiki dan memanfaatkan bendungan ini untuk mengairi lahan pertanian, termasuk lahan tebu di sekitar pabrik gula Madukismo.
4. Berubah Menjadi Rawa:
Seiring waktu, air telaga mulai menyusut, dan tempat ini berubah menjadi rawa sebelum akhirnya menjadi lahan persawahan.
5. Kemunculan Kembali Menjadi Telaga:
Pada 27 Februari 2004, hujan lebat menyebabkan jebolnya tiga tanggul dan erosi tanah, yang akhirnya membentuk telaga yang luas seperti sekarang.
6. Temuan Benda Sejarah:
Rawa ini juga memiliki nilai sejarah karena pernah ditemukan benda-benda seperti perahu, torpedo, kapal, granat, dan mesiu di area tersebut.
Komentar
Posting Komentar